Ada yang bisa menjelaskan pada ku tentang makna kerinduan?
Sejujurnya, aku tidak begitu
yakin bahwa aku tengah merindu. Pada siapa rindu yang sebenarnya sedang kutuju.
Aku tidak begitu mengerti tentang rasa yang sedang berkecamuk dalam hatiku. Tentang
semua asa yang sedang bergumam.
Salah seorang sahabat mengatakan
bahwa sebuah perpisahan bukanlah akhir, tetapi suatu permulaan dalam kehidupan
baru yang lebih panjang. Ya. Aku paham itu.
Akan tetapi, entah mengapa air
mataku tetap akan jatuh tiap kali menemukan perpisahan. Seperti yang aku
rasakan kali ini.
Setelah kurang lebih empat tahun
berkumpul bersama orang-orang asing. Menjalani kehidupan yang sama di
lingkungan yang sama. Menciptakan cerita-cerita baru dalam kehidupan. Mengukir kenangan
sendiri. Menjadikan hari-hari penuh warna.
Aku masih bisa mengingat semua
dengan sangat jelas. Tentang bagaimana awal mula kedatanganku. Tentang bagaimana
kehidupan baruku kembali dimulai. Tentang pertemuan awal dengan teman-teman
yang baru kukenal. Tentang lingkungan asing yang belum pernah kulalui
sebelumnya.
Tapi, harus bagaimana lagi? Aku menemukan
kenyamanan. Menemukan kebahagian. Menemukan keindahan. Menemukan makna
kebersamaan. Aku menemukan semua yang tidak pernah kutemui sebelumnya. Tentang mereka
orang asing yang membuatku merasa begitu nyaman. Mereka yang perlahan menjadi
keluarga. Mereka yang membuatku senantiasa merindu.
Kehidupan asrama selalu
menawarkan cerita yang berbeda. Membuat hati berdegup-degup ketika
mengingatnya. Mata berkaca-kaca saat melihat wajahnya. Seandainya aku bisa
mengulang waktu tentu aku akan mengulang dimana kita pertama kali bertemu. Dimana
kita mulai mengukir cerita kita. Dimana kita mulai mengenal satu sama lainnya.
Agustus 2010 menjadi tahun
bersejarah bagiku. Membuatku mengenal mereka yang telah menciptakan keindahan
dalam hidupku yang datar. Membuatku mengerti indahnya kebersamaan. Membuatku senantiasa
merindukan.
Lalu, kini dipenghujung Agustus
2014. Kita harus melanjutkan langkah. Merajut asa. Langkah kita berbeda
sekalipun tujuan dari kita semua sama.
Ratna Sarumpait, Teh Ismi, Jeng
Armala, Lemush, Supi, Nying-nying, Dini, Teh Ayu, Mb Ane, Mb Ika, Peipe, Mak e,
Mbok e, Lina Chan, Ipeh, Uni, Epeng, Oma, Kak Mora, Harini, Napsi, Ama Nuo,
Ina, Ari, Mb Sa, Isna, Teh Rus, Mb Dy, Mb Dip, Icha, Khoir, Nita, Paijo, Muth,
Mbem, Cik Mega. Dan semua keluarga besar FBI (Future Bright Inevitable)
terimakasih untuk semua waktu yang telah kalian luangkan untuk menghabiskannya
bersamaku.
Meskipun banyak kesalah pahaman,
kemurkaan, serta kelukaan kuharap semua akan menghilang seperti angin. Ingatlah
tentang indahnya kebersamaan kita selama empat tahun ini. Lupakan apa yang
membuat hatimu lara. Serta ikhlaskan apa pun yang membuatmu sesak saat melihat
aku. Karena aku pun akan melakukan hal yang sama. Karena tanpa kalian FBI tak
pernah ada dan mungkin tidak akan pernah tercipta.