Minggu, 31 Agustus 2014

Makna Kerinduan





Unknown | 07.55 | 0 Comments


Ada yang bisa menjelaskan pada ku tentang makna kerinduan?
Sejujurnya, aku tidak begitu yakin bahwa aku tengah merindu. Pada siapa rindu yang sebenarnya sedang kutuju. Aku tidak begitu mengerti tentang rasa yang sedang berkecamuk dalam hatiku. Tentang semua asa yang sedang bergumam.
Salah seorang sahabat mengatakan bahwa sebuah perpisahan bukanlah akhir, tetapi suatu permulaan dalam kehidupan baru yang lebih panjang. Ya. Aku paham itu.
Akan tetapi, entah mengapa air mataku tetap akan jatuh tiap kali menemukan perpisahan. Seperti yang aku rasakan kali ini.
Setelah kurang lebih empat tahun berkumpul bersama orang-orang asing. Menjalani kehidupan yang sama di lingkungan yang sama. Menciptakan cerita-cerita baru dalam kehidupan. Mengukir kenangan sendiri. Menjadikan hari-hari penuh warna.
Aku masih bisa mengingat semua dengan sangat jelas. Tentang bagaimana awal mula kedatanganku. Tentang bagaimana kehidupan baruku kembali dimulai. Tentang pertemuan awal dengan teman-teman yang baru kukenal. Tentang lingkungan asing yang belum pernah kulalui sebelumnya.
Tapi, harus bagaimana lagi? Aku menemukan kenyamanan. Menemukan kebahagian. Menemukan keindahan. Menemukan makna kebersamaan. Aku menemukan semua yang tidak pernah kutemui sebelumnya. Tentang mereka orang asing yang membuatku merasa begitu nyaman. Mereka yang perlahan menjadi keluarga. Mereka yang membuatku senantiasa merindu.
Kehidupan asrama selalu menawarkan cerita yang berbeda. Membuat hati berdegup-degup ketika mengingatnya. Mata berkaca-kaca saat melihat wajahnya. Seandainya aku bisa mengulang waktu tentu aku akan mengulang dimana kita pertama kali bertemu. Dimana kita mulai mengukir cerita kita. Dimana kita mulai mengenal satu sama lainnya.
Agustus 2010 menjadi tahun bersejarah bagiku. Membuatku mengenal mereka yang telah menciptakan keindahan dalam hidupku yang datar. Membuatku mengerti indahnya kebersamaan. Membuatku senantiasa merindukan.
Lalu, kini dipenghujung Agustus 2014. Kita harus melanjutkan langkah. Merajut asa. Langkah kita berbeda sekalipun tujuan dari kita semua sama.
Ratna Sarumpait, Teh Ismi, Jeng Armala, Lemush, Supi, Nying-nying, Dini, Teh Ayu, Mb Ane, Mb Ika, Peipe, Mak e, Mbok e, Lina Chan, Ipeh, Uni, Epeng, Oma, Kak Mora, Harini, Napsi, Ama Nuo, Ina, Ari, Mb Sa, Isna, Teh Rus, Mb Dy, Mb Dip, Icha, Khoir, Nita, Paijo, Muth, Mbem, Cik Mega. Dan semua keluarga besar FBI (Future Bright Inevitable) terimakasih untuk semua waktu yang telah kalian luangkan untuk menghabiskannya bersamaku.
Meskipun banyak kesalah pahaman, kemurkaan, serta kelukaan kuharap semua akan menghilang seperti angin. Ingatlah tentang indahnya kebersamaan kita selama empat tahun ini. Lupakan apa yang membuat hatimu lara. Serta ikhlaskan apa pun yang membuatmu sesak saat melihat aku. Karena aku pun akan melakukan hal yang sama. Karena tanpa kalian FBI tak pernah ada dan mungkin tidak akan pernah tercipta.
Read more ...

Jumat, 29 Agustus 2014

Asaku





Unknown | 20.21 | 0 Comments


Tuhan selalu memberikan warna yang berbeda dalam hidup kita. Memberikan kisah baru untuk menjadi sebuah kenangan yang dapat dikenang kelak. Setidaknya memberikan rasa bahagia meski sekilas. Tidak mungkin Tuhan berikan derita tanpa penawarnya, yaitu bahagia.
Seperti diriku kali ini.
Harus terbujur di rumah sakit untuk beberapa hari karena 'Pembengkakan pada Otak'
Aku harus bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan waktu untuk tubuhku beristirahat, setidaknya memberiku sedikit waktu untuk memanjakan diri, sekalipun sebenarnya ini bukanlah hal yang aku inginkan. Yang kurasa semua orang pun tidak ingin melewati hal ini.
Seperti yang telah kusebutkan, Tuhan selalu menyertai bahagia pada setiap luka yang tercipta. Entah saat itu juga atau tertunda. Tetapi, setidaknya aku merasakannya.
Apa ada hal yang paling membahagiakan selain menghabiskan waktu bersama orang yang ada di hatimu? Tentu tidak ada kan. Sekalipun, itu adalah keadaan  canggung yang kau sendiri ingin segera mengakhirinya.
Yah, orang itu datang. Membawa rangkaian bunga. Bunga mawar merah dan putih. Aku tidak pernah tahu apa maksudnya. Hanya saja kali ini aku belajar untuk tidak berharap lebih. Pada rasaku yang ingin aku tinggalkan dengan segera.
Bahkan dirinya menemaniku melewati malam di ruangan sempit yang berbau obat. Sejujurnya, aku selalu dibuat terbang olehnya. Dengan pengharapan yang sebenarnya aku tidak ingin ini terjadi. Karena luka sudah menunggu dan siap untuk menghampiriku.
Apa yang harus aku lakukan?
Rasaku masih ada.
Aku tidak ingin berharap lebih. Tetapi mengapa ia membiarkan aku berharap lebih? Aku letih.
Penantianku mungkin tiadalah artinya. Bahkan mungkin tak berujung indah. Aku ingin mengakhirinya dengan segera. Seperti siang yang dengan tenang meminta malam untuk datang. Tidak pernah berjumpa, sekalipun ada senja diantara mereka.
Biarkan aku berlalu dengan rasa sepihakku. Membawanya sebagai kenangan. Mungkin ini caraku untuk menemukan cintaku yang lain.

Cinta tak harus memiliki, terkadang ia harus melepas pergi.
Aku percaya, jika dia memang yang terbaik untukku Tuhan pasti pertemukan kami dengan cara yang terbaik.
Read more ...

Minggu, 10 Agustus 2014

yang disebut Cinta





Unknown | 18.13 | 0 Comments


Ada yang sudah menonton drama korea terbaru It's Okay, That's Love?
Pemainnya Jo In Sung bareng Gong Hyo Jin
Di episode 4 drama ini aku menemukan kata-kata yang bagiku cukup menyentuh. Membuatku menyadari beberapa hal yang mungkin kita semua tidak menyadari akan hal tersebut.
Dialog Jang Jae Yul yang diperankan oleh Jo In Sung lah yang membuatku tersenyum dalam sepi. Membawa diriku untuk kembali menyimak kehidupan dan menyadari hal-hal kecil yang terlupa dan sudah sepantasnya kita sadari.

Cinta itu tidak sekedar memberikan kebahagian, keberanian, kenyamanan. Tapi, juga rasa sakit, kebencian, kesedihan dan putus asa.
Cinta juga memberikan ketidak bahagiaan. Tapi, cinta juga akan berikan kekuatan untuk melewati cobaan itu.
Harus ada itu semua agar bisa disebut cinta.
Read more ...