Kamis, 04 September 2014

Teman??





Unknown | 06.20 | 0 Comments




Aku tidak pernah percaya dengan persahabatan antara pria dan perempuan. Kenapa? Karena diantara persahabatan tersebut akan muncul rasa yang bernama cinta. Rasa itu pasti hadir seiring berjalannya waktu. Keseringan bersama, saling tergantung satu sama lain. Itulah yang membuat rasa itu hadir. Meskipun kau berjanji pada diri sendiri untuk menjaga persahabatan itu pasti tidak akan terjadi. Rasa itu pasti hadir untuk merusak segalanya.
Berbeda dengan pertemanan. Mungkin aku bisa melakukannya. Tapi tentunya dengan batas dan koridor pertemanan yang selayaknya dan sewajarnya seorang teman.
Sering aku salah paham. Mungkin karena aku yang terlalu bodoh. Atau mungkin karena hatiku saja yang tidak begitu kuat? Mungkin karena aku besar dilingkungan tanpa lelaki, kecuali ayahku yang acuh dan tak perduli. Sehingga setiap perhatian seorang pria yang lebih kuanggap lebih. Yang sebenarnya biasa saja kuanggap istimewa. Yah. Mungkin karena aku tidak begitu mengenal cara pandang dan cara berpikir seorang pria.
Lahir dari keluarga yang sederhana di kota kecil dengan kedua saudaraku perempuan. Kemudian aku disekolahkan dimana, aku diajarkan bahwa hubungan antara pria dan perempuan itu dibatasi. Lalu, kembali dididik di sekolah yang nyaris seluruh muridnya perempuan. Dan aku kembali memasuki arena dimana yang mengajarkan aku batasan-batasan hubungan antara pria dan perempuan. Tidak banyak pria yang kukenal dalam hidupku. Hanya beberapa dari mereka yang kebetulan menuntun ilmu di tempat yang sama. Dan itupun dapat dihitung dengan jari.
Aku memang memiliki beberapa teman pria. Tetapi mereka hanyalah sebatas teman. Yang ketika bertemu menyapa dan berlalu begitu saja. Tidak ada lebih dari itu. Tidak sampai menghabiskan banyak waktuku bersama mereka. Tidak pula yang mengkhawatirkan akan diriku. Hanya teman.
Kuakui, ini salahku. Menganggap semua istimewa padahal biasa saja. Ya. Salahku berharap lebih padamu. Salahku menganggap semua perhatianmu istimewa bagiku. Padahal bagimu biasa saja.
Kusadari, kita dibesarkan dilingkungan yang berbeda. Dimana bagimu perhatian yang kau berikan terasa biasa. Dan mungkin kau dengan mudah memberikan perhatian seperti itu pada setiap perempuan yang kau kenal. Aku tahu niat tulusmu. Aku paham dengan inginmu. Hanya saja, tidak semua perempuan dapat memahaminya dan menerima kenyataan bahwa itu adalah perhatian seorang teman. Sementara mereka memiliki rasa lebih.
Maaf, jika selama ini aku menyalahkanmu atas kondisi hatiku yang kacau. Karena ini memang kesalahan yang aku sendiri lakukan.
Harus kau ketahui, rasa ini tidak mungkin hilang dalam waktu dekat. Aku bukanlah seseorang yang bisa melakukan hal itu dengan mudah dan cepat. Aku butuh waktu yang lama untuk kembali menata hatiku yang sedang kacau. Jadi, kuminta padamu untuk pergi jauh dari hidupku. Aku akan berjalan dijalan yang berbeda sembari menata hati.


By Unknown
A Short Description about youself







Stay Connected With Us
Feed Icon Twitter Icon Facebook Icon Google+ Icon Youtube Icon


Share and Spread Share On Facebook +1 This Post Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati


Related Articles

JOIN THE DISCUSSION

Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments

0 komentar: