Aku tidak pernah percaya dengan
persahabatan antara pria dan perempuan. Kenapa? Karena diantara persahabatan
tersebut akan muncul rasa yang bernama cinta. Rasa itu pasti hadir seiring
berjalannya waktu. Keseringan bersama, saling tergantung satu sama lain. Itulah
yang membuat rasa itu hadir. Meskipun kau berjanji pada diri sendiri untuk
menjaga persahabatan itu pasti tidak akan terjadi. Rasa itu pasti hadir untuk
merusak segalanya.
Berbeda dengan pertemanan. Mungkin
aku bisa melakukannya. Tapi tentunya dengan batas dan koridor pertemanan yang
selayaknya dan sewajarnya seorang teman.
Sering aku salah paham. Mungkin karena
aku yang terlalu bodoh. Atau mungkin karena hatiku saja yang tidak begitu kuat?
Mungkin karena aku besar dilingkungan tanpa lelaki, kecuali ayahku yang acuh
dan tak perduli. Sehingga setiap perhatian seorang pria yang lebih kuanggap
lebih. Yang sebenarnya biasa saja kuanggap istimewa. Yah. Mungkin karena aku
tidak begitu mengenal cara pandang dan cara berpikir seorang pria.
Lahir dari keluarga yang
sederhana di kota kecil dengan kedua saudaraku perempuan. Kemudian aku
disekolahkan dimana, aku diajarkan bahwa hubungan antara pria dan perempuan itu
dibatasi. Lalu, kembali dididik di sekolah yang nyaris seluruh muridnya
perempuan. Dan aku kembali memasuki arena dimana yang mengajarkan aku
batasan-batasan hubungan antara pria dan perempuan. Tidak banyak pria yang
kukenal dalam hidupku. Hanya beberapa dari mereka yang kebetulan menuntun ilmu
di tempat yang sama. Dan itupun dapat dihitung dengan jari.
Aku memang memiliki beberapa
teman pria. Tetapi mereka hanyalah sebatas teman. Yang ketika bertemu menyapa
dan berlalu begitu saja. Tidak ada lebih dari itu. Tidak sampai menghabiskan
banyak waktuku bersama mereka. Tidak pula yang mengkhawatirkan akan diriku. Hanya
teman.
Kuakui, ini salahku. Menganggap semua
istimewa padahal biasa saja. Ya. Salahku berharap lebih padamu. Salahku menganggap
semua perhatianmu istimewa bagiku. Padahal bagimu biasa saja.
Kusadari, kita dibesarkan
dilingkungan yang berbeda. Dimana bagimu perhatian yang kau berikan terasa
biasa. Dan mungkin kau dengan mudah memberikan perhatian seperti itu pada
setiap perempuan yang kau kenal. Aku tahu niat tulusmu. Aku paham dengan
inginmu. Hanya saja, tidak semua perempuan dapat memahaminya dan menerima
kenyataan bahwa itu adalah perhatian seorang teman. Sementara mereka memiliki
rasa lebih.
Maaf, jika selama ini aku
menyalahkanmu atas kondisi hatiku yang kacau. Karena ini memang kesalahan yang
aku sendiri lakukan.
Harus kau ketahui, rasa ini tidak mungkin hilang dalam waktu dekat. Aku bukanlah seseorang yang bisa melakukan hal itu dengan mudah dan cepat. Aku butuh waktu yang lama untuk kembali menata hatiku yang sedang kacau. Jadi, kuminta padamu untuk pergi jauh dari hidupku. Aku akan berjalan dijalan yang berbeda sembari menata hati.
A Short Description about youself
Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments
0 komentar: