Cinta
Tidak seorang pun dapat mendefiniskan kata ini. Semua orang memiliki pendapat dan definisi masing-masing dengan bahasa masing-masing. Yang jelas cinta ini adalah perasaan yang ada di dalam diri manusia. Semua orang pasti merasakannya. Tidak terkecuali. Begitu juga dengan saya.
Kali ini, saya akan sedikit membahas tentang cinta. Mungkin karena suasana hati saya lagi mellow. Dan kebetulan tadi pagi saya dan beberapa orang teman saya menghabiskan weekend dengan berjalan-jalan kepusat keramaian. Tidak sedikit diantara mereka yang datang berpasang-pasangan. Meskipun sejatinya mereka bukanlah pasangan yang halal dan sudah disahkan oleh agama apalagi negara. Hanya saja, mereka dengan pedenya berpegangan tangan, bercanda bersama bahkan ada beberapa dari mereka saling merangkul. Kegiatan melingkarkan tangan di pundak atau di pinggang.
Anak muda jaman sekarang.
Saya memang pernah muda. Saya juga pernah terlibat yang namanya pacaran. Tapi, itu dulu. Dulu banget. Waktu saya masih unyuk-unyuk dan alay gak jelas tanpa tujuan. Beda dengan saya yang sekarang. Hehe.
Disini mungkin saya akan membahas tentang kisah cinta saya dijaman bahelak. Ketika pacaran masih melalui surat-menyurat. Bukan SMS, telpon-telponan apalagi ketemuan-ketemuan. Duh, kalo diinget-inget lucu juga jaman kecil saya. Masih polos dan bego'-bego' gimana gitu. Hehe.
Pertama kali pacaran, waktu saya kelas dua MTs. Haha. Udahlah sekolahnya di MTs. Pacaran lagi. Malu juga kalo diinget-inget. Saya dulu pacaran sama temen kelas sebelah. Padahal, saya sukanya bukan sama dia. Alias sukanya sama temen sekelas saya. Masa pacaran gak begitu lama. Dan kita pacaran pun kalo ketemu malu-malu kucing gitu. Yang nundukin kepala. Terus gak berani liatin. Gak pernah tuh saya sama dia menghabiskan waktu bersama. Pasti ada temen-temen yang jumlahnya lebih dari lima. Udah gitu, kita pacaran gak pake lama. Cuma berapa bulan gitu. Inget ya, komunikasi saya sama dia cuma via surat. Karena saat itu HP masih jadi barang langka dan muahal alias mewah. Apalagi saya waktu itu tinggal di pelosok. Apa gak ndeso banget?
Next, kelas tiga MTs saya dapet pacar yang kelas satu MA. Kakak kelas saya. Lucu banget. Karena kelas tuh Kakak kelas pasti lewat kelas saya, dia sengaja nungguin saya masuk kelas atau saya dateng baru dia dateng en lewat. Eh, curi-curi pandang lewat jendela kelas gitu. Awalnya sih gak nyadar. Tapi, berhubung ada Mbak kelas yang ngasih tau saya jadi tau. Yang lebih lucu lagi adalah salah satu buku saya ada sama tuh Kakak. Tapi, saya gak sadar kalo buku saya ilang atau berkurang. Saya sempet heran, kok bisa buku saya ada sama tuh Kakak. Pas saya mau ke kanting. Tuh Kakak tiba-tiba muncul dengan loncat dari jendela. Kaget lah saya, apalagi teman saya. Dengan tampang malu-malu, tuh Kakak mengembalikan buku saya. Duh, saya inget. Tuh Kakak gak berani buat liat wajah saya. Tertunduk malu-malu gitu.
Saya inget, tuh Kakak nyatain perasaan ke saya sampe tiga kali. Yang ketiga baru saya terima. Dan itu teteap via surat loh! Kita juga ngobrol via surat. Nyaris gak pernah jalan bareng. Apalagi ngobrol bareng. Cuma bertahan berapa minggu itu. Kalo diinget-inget masa MTs saya bener-bener lucu dah.
Sekarang, saya akan berkomentar tentang anak SMP ato MTs ato yang setingkat dan sederajat. Sepertinya zaman berkembang begitu cepat. Ditambah teknologi yang semakin mutakhir. Saya perhatikan anak-anak SMP sederajat udah pada pinter dandan. Saya akui itu. Berbeda dengan masa-masa saya. Jaman saya dulu itu anak SMP masih polos-polos lugu gitu. Kayak orang oon yang gak tau apa-apa. Masih suka pada maen. Lah sekarang? tempat maennya beda. Udah pada pinter nongkrong, ngongkow-ngongkow gitu. Geleng-geleng saya melihatnya. Apalagi bawaan mereka jaman sekarang. Beuh. Ketinggalan saya. Kalo gak pake smartphone pada pake yang namanya BB. Saya aja gak pake. Keren.
Anak-anak SMP sekarang tuh juga udah pada pinter bawa kendaraan. Jaman saya dulu mana ada. Saya sendiri baru bisa mengendarai motor saat saya duduk di kelas 3 SMA. Itupun terpaksa karena orang rumah tidak ada yang bisa antar-jemput saya kalo sekolah. Sementara naik angkot harus dua kali naik. Ditambah BBM saat itu naik, ongkos angkot ikutan naik tapi, uang saku gak ikut naik.
Mungkin kalian masih bisa mengingat tentang peristiwa beberapa waktu lalu yang sempat menggembarkan Indonesia. Dengan gelengan kepala dan desahan nafas karena prihatin terhadap anak muda yang masih unyuk-unyuk dan belum dewasa itu.
Sebuah berita yang sempat menjadi headline beberapa waktu. Mungkin, jika berita ada peringkat-peringkat seperti lagu-lagu itu berita menempati urutan pertama beberapa minggu. Kalo di Korea itu dia udah dapaet triple trophi deh.
Saya sempet kasihan dan prihatin sama si anak. Apalagi orang tuanya. Apa gak hancur dan malu hati orang tuanya. Melihat anak mereka yang seharusnya masih polos nan bersih nyatanya sudah berani berbuat adegan dewasa. Meskipun tidak dewasa seratus persen. Tetapi, tetap saja judulnya dewasa.
Saya sih gak pernah lihat videonya. Oh iya, menyangkut video nih anak-anak SMP udah pada pinter bikin video dewasa. Kalian tau lah ya apa yang saya maksud dan berita apa yang saya ceritakan. Sedih melihatnya. Saya mencoba untuk berada di posisi si orang tua. Hatinya pastilah luluh lantah hancur tak karuan. Ditambah lagi itu berita disiarkan keseluruh penjuru negeri.
Kalo masih SMP saja sudah berani berbuat seperti itu apalagi jikalau sudah dewasa. Mungkin akan lebih ekstrim dan membahayakan.
Masih banyak kasus-kasus lain yang melibatkan anak SMP. Cabe-cabean tuh yang sempet booming banget. Saya sih awalnya gak ngerti cabe-cabean itu kayak apa. Orang awalnya saya kira cabe-cabean itu adalah mereka yang doyan makan pedes, kayak saya gitu. Eh ternyata bukan. Ckck. Jaman banyak berubah prilaku dan tingkah laku anak pun ikut berubah.
Kok saya gak jadi bahas pacaran yah? Hehe. Tapi, nyerempet dikit lah ya.
Mengingat kembali bahwa kita adalah manusia biasa. Yang memiliki rasa. Allah menciptakan kita dengan rasa cinta yang menggebu-gebu. Dilahirkan dari mereka yang saling mencintai. Dibesarkan dengan rasa cinta yang tiada tanding. Lalu, tumbuh dengan diselimuti rasa cinta yang terkadang kita sendiri tidak pernah menyadari rasa itu.
Masa remaja adalah masa yang paling rawan. Terlebih ketika masa 'puber' sedang dialami. Sangat wajar jika kita merasa tertarik dengan lawan jenis. Justru tidak wajar jika kita tidak tertarik dengan lawan jenis. Hanya saja, menjadi PR besar bagi kita bagaimna kita menjadikan rasa yang seringkali kita sebut cinta itu tetap bernama cinta. Bukan nafsu.
Bagi saya, ketika seseorang memutuskan untuk berpacaran itu artinya dia tak sepenuhnya menjaga rasa cinta itu untuk tetap menjadi cinta. Dia telah merubah rasa cinta itu menjadi nafsu. Dimana itu menjadi sumber dosa baginya.
Tidak salah untukmu merasa ingin diperhatikan dan memperhatikan. Tetapi, diusia yang masih sangat dini dan muda terlebih ketika kita belumlah layak untuk dicarikan pendamping ada orang yang lebih berhak untuk mendapatkan perhatianmu dan memperhatikanmu. Pikirkanlah siapa dia.
Dia adalah orang yang selalu ada dalam hidupmu. Yang tidak bisa menghilang. Dia adalah orang yang paling mengerti tentang dirimu. Memperhatikanmu tanpa kau ketahui. Selalu ada untukmu dan ini terkadang tak pernah kau sadari. Ada garis yang mengikat antara dirimu dan dirinya. Tidak bisa dihilangkan meskipun kau sangat ingin menghilangkannya.
Kau terlalu serakah jika menginginkan perhatian lebih dari orang asing yang baru kau kenal beberapa tahun atau beberapa bulan bahkan beberapa hari. Karena ada orang yang lebih memperhatikanmu. Yang siap melakukan apapun untukmu. Bahkan siap untuk menggantikanmu jika kau sedang berada di posisi yang paling menyakitkan. Dia yang rela mengorbankan seluruh hidupnya hanya agar kau mendapatkan yang terbaik. Dia yang bisa melakukan segala hal untukmu tapi, tidak bisa dilakukan oleh orang asing yang membuatmu tertarik.
Waktu di laptop saya menunjukkan angka 22.06. Sudah cukup malam. Dan asrama mulai sepi. Teman sekamar saya pun terlihat sedang membereskan beberapa buku yang berserakan untuk berbenah tidur. Karena lelah yang saya rasakan akibat perjalanan panjang pagi ke siang di hari ini kantuk sepertinya datang lebih awal. Jadi, saya memilih untuk segera beranjak dan menutup laptop. Akan saya sambung lain kali. Masih ada beberapa yang belum saya ceritan tentang rasa yang bernama cinta. Karena hal ini adalah hal yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Dan saya ingin bercerita banyak tentang rasa yang bernama cinta.
A Short Description about youself
Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments
0 komentar: